Oleh: Ali Said
menanggapi diskusi Miling List MIIAS beberapa bulan yang lalu tentang perkembangan Islam di Negara-negara barat adalah bahwa perkembangan Islam yang cepat di Negara-negara barat erat kaitannya dengan salah satu tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam sebuah hadist yaitu "matahari akan terbit dari arah barat". Menurutnya, salah satu tanda-tanda kiamat tersebut dapat ditafsirkan dengan "Islam akan bersinar dari dunia barat". Tulisan ini mencoba membahas sejauh mana keberanaran tafsir tersebut berdasarkan bukti-bukti yang ada, serta pendapat dari berbagai kalangan baik dari kelompok Islam maupun non-Islam. Selain itu, tulisan ini akan mencoba melihat perkembangan Islam di Negara-negara barat secara umum baik Eropa maupun Amerika, dan selanjutnya penekanan akan lebih dititik beratkan pada Amerika Serikat sesuai dengan ketersediaan data yang ada untuk analisis.
Kalau
salah seorang jamaah MIIAS menasfsirkan kata "matahari" dalam kalimat
"matahari akan terbit dari barat" dengan kata "Islam", maka berarti
kalimat tersebut tergolong dalam gaya bahasa metamorfosa. Sebenarnya
gaya bahasa metamorfosa banyak digunakan manusia dari berbagai belahan
bumi. Misalnya di Indonesia kita mengenal "Ayam Jantan dari Timur" yang
menggambarkan kepahlawanan Pattimura. Kemudian mungkin ada yang pernah
mendengar atau melihat film berjudul "Lion on the Desert" atau "Singa
Padang Pasir". Dan juga Sahabat Ali RA dikenal dengan julukan "Al Baabu
al-ilmu" atau "Pintunya Ilmu". Jadi pada dasarnya penafsiran salah
seorang jamaah MIIAS tersebut mungkin ada benarnya, mengingat bahwa
Islam berfungsi sebagai penerang yang menerangi kehidupan manusia untuk
berjalan pada rel-rel kebenaran sesuai yang digariskan oleh Allah SWT.
Sehingga fungsi Islam dapat diidentikan dengan Matahari.
- Jumlah Penduduk Muslim dan Pertumbuhannya di Negara-negara Barat
Telah diakui berbagai kalangan bahwa Islam adalah agama dengan tingkat pertumbuhan yang paling cepat (the fastest growing religion). Berdasarkan data yang ada, selama kurun waktu kurang lebih 20 tahun sejak awal 1970-an sampai sekarang penduduk muslim meningkat lebih dari 200% dari sekitar 500 juta menjadi sekitar 1,5 milyar. Pertumbuhan penduduk muslim yang cepat tersebut terutama disumbang oleh tingkat pertumbuhan penduduk di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Meskipun demikian, islam sebagai "the fastest growing religion", seperti diakui berbagai kalangan, juga terjadi di negara-negara Barat. Di Inggris misalnya, selama kurun waktu 20 tahun sekitar 20.000 orang masuk Islam.
Menurut laporan "The Daily Telegraph" edisi 30 April 2001,
sebagian besar para muallaf (muslim convert) adalah yang mereka yang
punya kedudukan di masyarakat, memiliki hubungan keluarga yang kuat, dan
memilih Islam setelah melalui penelitian dan kajian yang mendalam.
Selanjutnya yang menarik dari laporan tersebut adalah bahwa diantara
yang masuk Islam ternyata lebih banyak wanita dibandingkan laki-laki. Di
antara mereka yang masuk Islam adalah Joe Dobson putra mantan Menteri
Kesehatan Inggris, putra dari John Birt, mantan Direktur BBC, dan puteri
Lord Juctice Scott, seorang hakin ternama di Inggris. Perkembangan
penduduk muslim yang cepat juga terjadi di Denmark. Secara keseluruhan,
berdasarkan survey yang dilakukan PBB pada 1999, penduduk
muslim Eropa meningkat lebih dari 100% selama kurun waktu antara 1989
dan 1998. Hal yang sama juga terjadi di Amerika Serikat.
Melihat
sebaran penduduk muslim khususnya di Benua Eropa dan Amerika
berdasarkan data yang ada, diperoleh bahwa secara keseluruhan di Benua
Eropa terdapat penduduk muslim sebanyak 50,9 juta atau 7% dari total
penduduk, sementara di benua Amerika terdapat sekitar 10,9 juta atau
hanya 1% dari total penduduk di benua tersebut. Di Eropa negara dengan
jumlah penduduk muslim terbesar adalah Rusia (27 juta), diikuti Perancis
(6, 1 juta) dan Jerman (3 juta). Beberapa negara Eropa lain yang
berpenduduk muslim cukup besar (lebih dari 1 juta adalah Inggris,
Italia, Bosnia, Albania dan Yugoslavia, sementara di daratan Amerika,
penduduk muslim terbesar mendiami Amerika Serikat (sekitar 6 juta jiwa
atau 2,1% dari total penduduk Amerika Serikat) diikuti oleh Kanada (0,8
juta atau 2,5% dari total penduduk Kanada). Perlu dicatat bahwa dari
beberapa sumber yang ada, terdapat perbedaan estimasi jumlah penduduk
muslim di Negara-negara Barat. Misalnya sumber lain melaporkan di
Inggris terdapat sekitar 3,3 juta muslim, di Jerman 3,9 muslim dan
Perancis 7,5 juta muslim.
Tabel 1: Penduduk Muslim di Benua Eropa, 2006
Tabel 2: Penduduk Muslim di Benua Amerika, 2006
Sumber: Diolah dari America Muslim Population in 2011 (in million)America Muslim Population in 2011 (in million)
|
- Perkembangan Islam di Amerika Serikat
Melihat
kondisi masyarakat muslim yang mendiami kedua benua tersebut khusunya
di Eropa dan Amerika Utara (yang dikenal sebagai Negara-negara Barat),
tampaknya masyarakat muslim yang tinggal di negara-negara Eropa banyak
mendapat tekanan dari pemerintah. Misalnya kasus Jilbab di Perancis dan
Belanda, dan juga tekanan terhadap komunitas muslim di negara-negara
yang bergejolak khususnya di Eropa Timur. Inggris dan Jerman mungkin termasuk Negara Eropa yang cukup kondusif bagi perkembangan Islam.
Meskipun mungkin ada tekanan dari pemerintah, tetapi tampaknya penduduk muslim yang tinggal di Amerika Serikat memiliki kebebasan berkespresi yang jauh lebih baik dibandingkan mereka yang menetap di banyak negara di Eropa. Untuk itulah, tulisan ini akan lebih memfokuskan pada perkembangan Islam di Amerika Serikat.
Meskipun mungkin ada tekanan dari pemerintah, tetapi tampaknya penduduk muslim yang tinggal di Amerika Serikat memiliki kebebasan berkespresi yang jauh lebih baik dibandingkan mereka yang menetap di banyak negara di Eropa. Untuk itulah, tulisan ini akan lebih memfokuskan pada perkembangan Islam di Amerika Serikat.
Alasan lain mengapa memilih Amerika Serikat adalah bahwa Amerika
negara yang relijius. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Amerika lebih
relijius dibandingkan dengan negara-negara Barat yang lain (mengutip
pernyataan Pak Endro salah seorang Jamah MIIAS pada pengajian MIIAS
beberapa minggu sebelumnya). Pendapat tersebut mungkin ada benarnya
kalau kita tengok fondasi yang mendasari pemerintahan Negara Adidaya
tersebut. Misalnya dalam mata uang tertulis "In God We Trust" dan "One Nation Under God" pada ikrar/sumpah
setia dari para pendahulu di AS merupakan bukti yang cukup untuk
membenarkan pendapat tersebut. Meskipun banyak yang menentang bahkan
mengajukan petisi untuk mengganti semboyan-semboyan tersebut,
usaha-usaha tersebut sia-sia. Selanjutnya pada akhir tahun 1990-an,
Negara Bagian Ohio emenangkan persidangan untuk memasang motto "With God, all things are possible". Moto ini tentunya juga sejalan dengan Al Qur'an, misalnya QS 2:106 yang artinya "Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?".
Menurut
sejarah, Islam pertama kali masuk Amerika Serikat sekitar tahun 1530
ketika sejumlah orang Afrika Barat dibawa ke Amerika Serikat karena
adanya perdagangan budak. Dari ratusan ribu orang Afrika yang dipaksa
pindah dari tanah asal mereka, sekitar 14 persen sampai 20 persen di
antara mereka beragama Islam. Sementara itu, menurut sejarah, orang
Amerika kulit putih pertama yang masuk Islam adalah Alexander Russel
Webb, seorang jurnalis. Dia memulai hidupnya sebagai penganut
Presbitarian (salah satu aliran dalam agama Kristen), tetapi dia
menemukan paham aliran ini membosankan dan tidak encouraging.
Awal tahun 1881 dia mulai mencari kebenaran sejati dengan membaca
buku-buku di sebuah perpustakaan yang menyimpan lebih dari 13.000 volume
yang dapat dia akses. Awalnya dia mempelajari tentang Budisme dan dia
temukan ajaran tersebut kurang sempurna. Akhirnya dia mempelajari Islam
dan dia temukan kebenaran sejati, dan pada tahun 1888 dia menyatakan
dirinya secara formal sebagai seorang muslim. Pada mulanya dia tidak
pernah bertemu dengan orang Islam di Amerika, tetapi ada kontak dengan
beberapa orang Islam di India dan berkorespondensi. Pada akhirnya masa
hidupnya dia rajin menyebarkan Islam di Amerika baik melalui orasi
maupun tulisan-tulisannya. Istri dan ketiga anaknya juga akhirnya
memeluk Islam (untuk mengenal lebih jauh siapa Alexander Russel Webb,
bisa dibaca di http://en.wikipedia .org/wiki/ Alexander_ Russell_Webb ).
Pendatang
muslim dalam jumlah besar terjadi pada awal abad ke-20. Mereka umumnya
berasal dari Timur Tengah seperti Siria dan Libanon dan negara-negara di
kekhalifahan Utsman (Turki). Pasca Perang Dunia II, khususnya pada
tahun 1960-an dan 1970-an terjadi gelombang imigran yang cukup besar
dari dunia Islam dimana di antara mereka banyak yang datang untuk
belajar di universitas- universitas di AS.
Islam
merupakan salah satu agama yang berkembang paling pesat di AS. Bahkan,
sesuai perkiraan yang dimuat dalam lembar fakta Departemen Luar Negeri
AS, pada tahun 2010, jumlah penduduk Muslim AS diperkirakan akan
melampui jumlah kaum Yahudi, dan menjadikan Islam agama terbesar nomor
dua di negara itu setelah agama Kristen. Menganalisis perkembangan Islam
khususnya pertumbuhan penganut Islam dari waktu ke waktu tampaknya
sulit dilakukan mengingat ketidaktersediaan data. Data jumlah penduduk
muslim di Amerika pun sebenarnya masih simpang siur.
Tetapi
hasil perkiraan dari berbagai sumber diperoleh bahwa jumlah penduduk
muslim di Amerika Serikat berada pada kisaran 5 – 8 juta jiwa. Pada
tahun 1991 sebuah laporan mencantumkan angka 5,22 juta jiwa (www.islam101. com/history/ population2_ usa.html).
Jika data pada Tabel 2 yang menyebutkan jumlah penduduk muslim Amerika pada 2006 adalah akurat, maka tingkat pertumbuhan penduduk muslim per tahun adalah sekitar 1,3%. Menurut sebuah sumber, rata-rata sekitar 17.500 orang Amerika keturunan Afrika berpindah ke agama Islam setiap tahunnya antara 1990 dan 1995. Berdasarkan data yang diperoleh sari sebuah Islamic Centre (Islamicity) , jumlah orang Amerika yang berpindah ke agama Islam yang tercatat di lembaga tersebut meningkat terus menerus selama 2001-2007 (lihat Grafik 1).
Jika data pada Tabel 2 yang menyebutkan jumlah penduduk muslim Amerika pada 2006 adalah akurat, maka tingkat pertumbuhan penduduk muslim per tahun adalah sekitar 1,3%. Menurut sebuah sumber, rata-rata sekitar 17.500 orang Amerika keturunan Afrika berpindah ke agama Islam setiap tahunnya antara 1990 dan 1995. Berdasarkan data yang diperoleh sari sebuah Islamic Centre (Islamicity) , jumlah orang Amerika yang berpindah ke agama Islam yang tercatat di lembaga tersebut meningkat terus menerus selama 2001-2007 (lihat Grafik 1).
Grafik 1. Jumlah orang yang mengucapkan syahadat di Islamicity Centre, 2001-2007(Click http://www.islamicity.com/contribute/iin )
Di
Amerika ada tiga kategori penduduk muslim yaitu immigran, American
convert (muallaf), dan mereka yang terlahir di Amerika dari kedua
kelompok tersebut. Dari seluruh penduduk muslim, 50% penduduk muslim
Amerika lahir di Amerika dan seperlima (19%) adalah muallaf (convert).
Jika dilihat berdasarkan karakteristik geografis diperoleh penduduk
muslim terbesar tinggal di negara bagian California (20% dari total
penduduk muslim), diikuti oleh negara bagian New York (16%), Illionois
(8,4%) dan New Jersey (4%). Sementara itu jika dilihat berdasarkan
etnis, Asia Selatan & Tengah dan Afro-Amerika
menempati jumlah terbesar dengan persentase masing-masing 33% dan 30%
diikuti Arab (25%). Etnis Eropa hanya sebesar 2%. Dari seluruh muallaf,
sebagian besar dari mereka adalah Afro-Amerika (64%)diikuti oleh warga
kulit putih (27%) dan Hispanik (6%).
Perkembangan
yang cepat juga ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah masjid yang
didirikan di Amerika Serikat. Berdasarkan sebuah survey yang dilakukan
oleh Council on American-Islamic Relations (CAIR) pada 2001, jumlah
masjid meningkat sebesar 25% selama kurun waktu 1994-2000, dengan jumlah
yang hadir ke masjid secara rata-rata dari 150 orang pada tahun 1994
menjadi 292 orang pada 2000 (meningkat sebesar 94%). Total penduduk yang
berasosiasi dengan seluruh masjid meningkat sebesar 300% selama periode
yang sama. Selanjutnya secara rata-rata, setiap masjid di Amerika telah
meng-Islam-kan sebanyak 16 orang per tahun.
- Bagaimana mereka (para muallaf) sampai memeluk Islam?
Berdasarkan literature yang ada, ada beberapa alasan kepindahan ke agama Islam. Emapt alasan utama adalah tidak ada (kurangnya) human mediator,
rasional, egalitarian dan penekanan pada aspek keadilan. Sementara itu
ada beberapa cara menuju Islam. Dakwah yang dilakukan di penjara-penjara
di Amerika, interaksi dengan orang-orang Islam (misalnya di
perguruan-perguruan tinggi) baik melalui dialog maupun pernikahan, dan
membaca sendiri literature Islam yang ada baik Al Qur'an, buku-buku
Islam dan internet Islam. Di antara ketiga cara tersebut, tampaknya cara
ketiga merupakan cara yang efektif dan memegang peranan penting dalam
perkembangan Islam khususnya di Amerika. Grafik 1 di atas merupakan
salah satu bukti bahwa selama periode 2001-2007 terdapat sekitar 750
yang mengucapkan syahadat (masuk Islam) di Islamicity Centre setelah
mereka mempelajari Islam di website milik Islamicity Centre tersebut.
- Kondisi kondusif bagi berkembangnya Islam di Amerika
Menurut
hemat penulis, kiranya paling tidak ada dua faktor yang sangat kondusif
bagi berkembangannya Islam di Amerika Serikat yaitu (i) Tingkat pendidikan dan sitem pendidikan dan (ii) landasan yang mendasari berdirinya Negara Amerika Serikat.
- Tingkat pendidikan dan sitem pendidikan
Rata-rata
tingkat pendidikan yang tinggi berpengaruh pada cara berfikir. Budaya
berfikir kritis (critical thinking) dalam sistem pendidikan barat juga
sangat kondusif bagi perkembangan Islam di negara-negara barat, karena
dengan berfikir kritis mereka mampu menemukan kebenaran sejati. Tingkat
pendidikan yang tinggi, ditambah dengan adanya budaya "membaca" plus
aspek "critical thinking" merupakan modal untuk menilai, mengkritisi,
dan juga membandingkan antara ajaran agama yang satu dengan yang lain.
Bagi para pencari kebenaran, Islam akan dapat dipastikan sebagai
pemenang dan sebagai tambatan hati bagi mereka.
Masuk Islamnya Alexander
Russel Webb (orang kulit putih pertama yang masuk Islam karena belajar
sendiri dan mendeklarasikan diri sebagai muslim) merupakan salah satu
bukti yang mendukung hal ini. Contoh lain adalah cerita tentang masuk
Islamnya Ali Selman Benoist, seorang sarjana kedokteran Perancis, yang
menyatakan bahwa sebelum berpindah ke agama Islam, dia mempelajari Al
Qur'an dengan "the critical spirit of a Western intellectual" (semangat
berfikir kritis seorang intelektual Barat), serta Dirk Walter Mosig
yang telah membaca seluruh kitab suci agama-agama yang ada.
Berkaitan
dengan budaya membaca ini, terkadang penulis malu pada diri sendiri.
Mengapa? Kalau penulis membandingkan diri penulis dengan Tony Blair
(mantan PM Inggris) mungkin pemahaman Tony Blair akan Al Qu'an jauh
lebih baik. Penulis memang sudah menamatkan baca Al Qur'an beberapa
kali, tetapi membaca maknanya atau terjemahannya belum pernah tamat
sekalipun, sementara Tony Blair paling tidak sudah tiga kali menamatkan
membaca Al Qur'an (terjemahnya) , bahkan dia mencoba membawa Al Qur'an
kemanapun dia pergi. Dalam sebuah wawancara dia menyatakan "Qur'an
inspired me" dan "Qur'an memberikan dorongan pada saat-saat yang sulit".
Kebiasaan Blair membawa Al Qur'an kemanapun dia pergi meniru kebiasaan
Chelsea Clinton (puteri mantan Presiden Bill Clinton) yang juga pernah
menghadiahkan Qur'an kepada Tony Blair (Berita tentang hal ini bisa
diakses di berbagai website, salah satu website misalnya http://education. guardian. co.uk/oxbridge/ article/0, 5500,561865, 00.html.
Pengakuan Blair bahwa dia telah membaca Al Qur'an juga dapat dilihat
diwebsite resmi perdana menteri Inggris pada file tentang Tony Blair
(lihat referensi).
- Amerika yang didirikan di atas asas kebebasan, kesetaraan dan keadilan
Menurut
Ustadz Syamsi Ali (berdasarkan forward mailing list MIIAS) asas-asas
yang mendasari berdirinya Amerika sejalan dengan nilai-nilai Islam. Hal
ini juga diakui oleh Michael Wolfe penulis artikel berjudul "Islam: The
Next American Religion?". Menurut Wolfe, Islam merupakan agama yang fit
bagi kondisi Amerika saat ini. Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh
Wolf antara lain: Islam memiliki semangat demokrasi, Islam itu
egalitarian, dan Islam toleran terhadap keyakinan lain. Singkatnya,
menurut Wofl America is closer in spirit to Islam than many Arab countries.
- Wajah Islam seperti apa yang muncul di Amerika Serikat?
Islam
yang lahir dari suatu tempat dimana kebebasan individu sangat dihargai
dan juga di tengah tengah masyarakat yang pluralis dengan beragam latar
belakang ditambah dengan tingkat pendidikan tinggi dan berfikir kritis
tentunya akan lain dengan Islam yang ada sekarang di Negara-negara Timur
Tengah atau di Indonesia dimana tingkat masyarakat secara rata-rata
masih sangat rendah dibandingkan dengan tingkat pendidikan masyarakat di
Negara-negara Barat. Muslim di Amerika (yang umumnya educated
berdasarkan sebuah laporan penelitian) tentunya lebih toleran baik
terhadap perbedaan pandangan maupun terhadap kelompok agama lain.
Islam
yang lahir di Negara-negara Barat umumnya dan di Amerika khususnya
cenderung tidak mengarah pada sektarianisme, karena masyarakat Barat
sudah terbiasa dengan perbedaan. Meskipun mungkin aliran sunni banyak berpengaruh pada perkembangan Islam
di Barat, tetapi isu-isu sektarianisme atau paham golongan tidaklah
kental seperti yang terjadi di Timur Tengah (sunni dan syiah) atau di
Indonesia (NU, Muhammadiyah dan kelompok lain). Jadi yang muncul adalah
nama Islam tanpa embel-embel.
Apa
yang dikatakan salah seorang guru penulis mungkin bias mendukung hal
tersebut di atas. Salah seorang guru penulis di kampung halaman pernah
mengatakan "seorang ustadz di kampong belum sempurna menjadi ustadz
kalau belum pernah menetap di Jakarta ". Mengapa? Karena dengan pernah
menetap di Jakarta untuk sekian lama, maka akan terbiasa bergaul atau
bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Hal ini
akan membentuk karakter seseorang yang lebih toleran terhadap perbedaan
dan mengurangi rasa ke"AKU"an seperti akulah yang paling benar. Kalau di
kampong banyak dijumpai sentimen keNUan dan keMuhamadiyahan, maka
sentimen ini tidak terlalu kentara di Jakarta .
- Islam Pasca Peristiwa 11 September
Peristiwa
11 September yang diduga sebelumnya akan membalikkan tren perkembangan
Islam yang pesat di Negara-negara Barat khususnya Amerika, ternyata
peristiwa tersebut justru menjadi starting point keinginan masyarakat Barat untuk mengetahui lebih jauh apa itu Islam. Salah satu
buktinya adalah Qur'an sebagai `Buku" paling laris atau best seller.
Di Inggris, setelah peristiwa 11 September menurut laporan dari Masjid
Menchester ada 16 orang yang masuk Islam. Di Amerika pasca 11 September,
memang sempat terindikasi adanya perlambatan dalam jumlah orang yang
memeluk Islam (lihat Grafik 1 di atas) khususnya pada 2002. Akan tetapi
sejak 2003, laju pertambahan orang yang masuk Islam terlihat lebih
cepat. Hal ini mungkin dikarenakan banyak orang yang setelah membaca Al
Qur'an ternyata justru menemukan bahwa Islam tidak ada kaitannya dengan
terorisme.
Islam
sebagai agama yang dipahami secara salah (misunderstood) khususnya di
Amerika Serikat utamanya disebabkan paling tidak oleh dua faktor.
Pertama, sebagian besar masyarakat Amerika tidak banyak mengetahui
tentang Islam atau bahkan tidak tahu sama sekali. Hasil sebuah survei
yang dilakukan setelah peristiwa 11 September diperoleh bahwa lebih dari
60% tidak tahu tentang Islam. Kedua, adanya kecenderungan media massa
yang menampilkan Islam secara negatif. Hal ini bisa dipahami mengingat
media massa yang umumnya dikuasai oleh golongan yahudi, yang menurut Al
Qur'an Surat Al Maidah ayat 82 (lihat di bawah) merupakan
salah satu golongan yang paling keras memusuhi Islam.
Hal ini didukung oleh cerita singkat di bawah.
Penulis dapatkan sebuah cerita yang menurut penulis menarik untuk diungkapkan. Ringkasnya, setelah peristiwa 11
September Dr. Walid Fatihi, seorang instruktur di Harvard Medical
School, beserta keluarga dan anaknya datang ke Gereja terbesar di Boston
atas undangan resmi dari Masyarakat Isalm Boston (Islamic Society of
Boston) untuk mewakili Islam untuk memenuhi undangan
khusus dari senator Boston. Pada kesempatan tersebut dia membacakan
pernyataan resmi pengecaman peristiwa 11 September yang isinya juga
menyatakan prinsip-prinsip Islam dan ajaran-ajarannya. Setelah itu dia
membacakan beberapa ayat Al Qur'an yang juga diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris. Apa yang terjadi adalah gereja tersebut dipenuhi dengan
air mata ketika mendengarkan ayat-ayat Al Qur'an dibacakan. Setelah
acara selesai, seseorang wanita mengatakan padanya: "Saya tidak paham
bahasa Arab, tetapi tidak ada keraguan bahwa apa yang kamu katakana
adalah firman Allah".
Lalu ada lagi yang seorang pria yang penuh dengan
air mata yang berdiri menunggu di pintu masuk gereja berkata: "Kamu sama
seperti kami; tidak, kamu lebih baik dari kami". Pada hari berikutnya,
giliran Islamic Society of Boston mengundang secara terbuka masyarakat
Boston untuk datang ke Islamic Centre untuk berdialog. Undangan tersebut
diperkirakan paling banyak dihadiri oleh 100 orang, tetapi di luar
dugaan lebih dari 1000 orang hadir baik dari masyarakat gereja dan
pimpinan gereja setempat, dosen, mahasiswa dan pejabat. Mereka semua
duduk di lantai masjid. Sekali lagi ketika dibacakan ayat-ayat Al Qur'an
mata mereka penuh dengan air mata. Sejak itu banyak di antara mereka
yang meminta untuk ikut serta dalam kajian mingguan (weekly lessons)
khusus bagi non-muslim yang diadakan oleh Islamic Centre tersebut.
Banyak di antara mereka yang mengaku mengetahui Islam hanya dari media
yang cenderung bias.
Peristiwa
tersebut sebenarnya juga pernah terjadi pada jaman Nabi dimana ketika
orang-orang Nasrani dari Najran diundang Nabi lalu ketika dibacakan
kepada mereka ayat-ayat Allah, air mata mereka bercucuran. Al Qur'an
menyebutkan bahwa orang-orang Kristen adalah kelompok yang dekat
persahabatannya dengan orang-orang Islam dibandingkan kaum lainnya. QS
Al Maidah ayat 82-83 berbunyi (artinya):
"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri."
"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi."
Penutup
Sebagai penutup, penulis kutipkan QS An Nashr ayat 1-2 yang artinya: "Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, maka kamu akan melihat orang masuk agama Allah dengan berbondong-bondong". Meskipun ayat ini turun menggambarkan penaklukan kota Mekkah sebagai basis kaum musyrik/kafir, penulis yakin bahwa karena Al Qur'an berlaku sepanjang zaman, maka Amerika sebagai Negara adidaya yang mungkin tidak ada negara satupun yang bisa menandinginya, hanya bisa menaklukan oleh Islam. Jadi peristiwa serupa seperti Fathu Makkah itu akan terjadi di Amerika yang kalau boleh disebut Fathu Amrikiyyah. Dan yakinlah bahwa sesuai janji Allah bahwa Islam akan keluar sebagai pemenang dan melebihi semua agama yang ada, seperti yang disebutkan pada QS Al-Fat-h (Kemenangan) ayat 28 yang artinya:
Sebagai penutup, penulis kutipkan QS An Nashr ayat 1-2 yang artinya: "Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, maka kamu akan melihat orang masuk agama Allah dengan berbondong-bondong". Meskipun ayat ini turun menggambarkan penaklukan kota Mekkah sebagai basis kaum musyrik/kafir, penulis yakin bahwa karena Al Qur'an berlaku sepanjang zaman, maka Amerika sebagai Negara adidaya yang mungkin tidak ada negara satupun yang bisa menandinginya, hanya bisa menaklukan oleh Islam. Jadi peristiwa serupa seperti Fathu Makkah itu akan terjadi di Amerika yang kalau boleh disebut Fathu Amrikiyyah. Dan yakinlah bahwa sesuai janji Allah bahwa Islam akan keluar sebagai pemenang dan melebihi semua agama yang ada, seperti yang disebutkan pada QS Al-Fat-h (Kemenangan) ayat 28 yang artinya:
"Dialah
yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan- Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi" (QS 48:28).
Dan Juga QS. At Taubah, 9: 32 -33
Mereka
berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain
menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak
menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk
(Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan- Nya atas segala
agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (QS. At Taubah, 9:
32 -33)
Atas kekuasaan Allah Islam akan Berjaya kembali suatu saat, dan mungkin bisa juga kita renungkan apa kata Napoleon Bonaparte:
I
hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise
and educated men of all the countries and establish a uniform regime
based on the principles of Qur'an which alone are true and which alone
can lead men to happiness. (French Emperor Napoleon Bonaparte, dikutip dalam Christian Cherfils, 'Bonaparte et Islam,' Pedone Ed., Paris, France, 1914, pp. 105, 12)
Apakah Napoleon resmi masuk Islam, ada perbedaan pendapat. Tetapi David Mosa Pidcock, seorang muallaf dari Inggris, dalam bukunya berjudul "Satanic Voices - Ancient and Modern"
yang mengutif sebuah surat kabar resmi berbahasa Perancis menyatakan
keyakinannya bahwa Napoleon Bonaparte masuk Islam bahkan menurut dia
surat kabar tersebut menyebutkan nama muslimnya yaitu `Aly (Ali)
Napoléon Bonaparte'. Wallohu a'lam.
Referensi:
Ihsan Bagby, I. Perl, P.M., and Froehle, B.T. 2001, The Mosque in America : A National Portrait, A Report from the Mosque Study Project, Council on American-Islamic Relations, Washington , D.C.
Wolfe, Michael "Islam: The Next American Religion?", available:www. masjidtucson. org
Napoleon Bonaparte embraced Islam? http://media. isnet.org/ off/Islam/ New/napoleon. html
A Wave of Convertion to Islam in the U.S. Following September 11.
http://www.sultan. org/articles/ convert.html
http://www.spectato r.co.uk/coffeeho use/29507/ what-will- blair-do- next.thtml
www.islam101. com/history/ population2_ usa.html
Forwarded from PPIA Flinders mailing list
*MIIAS (Masyarakat Islam Indonesia [di] Australia Selatan)
SUMBER : toefelus.blogspot.com
*MIIAS (Masyarakat Islam Indonesia [di] Australia Selatan)
SUMBER : toefelus.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar